Karangan Bunga untuk Bunda

oleh Wiwit Widia

“ Bunda… Clara kangen sama Bunda.” Clara masih terdiam sembari melihat Tia teman sebangkunya sedang dipeluk dengan hangat oleh bundanya. Tak terasa air mata Clara pun menetes. Sudah satu minggu ini, ibunya terbaring lemas di rumah sakit karna penyakit thypus.

“ Clara… kamu kenapa sayang?” Suara Bu Reni guru Bahasa Indonesia Clara menyadarkan Clara. “ Eh… Bu Guru, Clara tidak papa bu, Clara cuma sedih saja memikirkan bunda di rumah sakit.” Air mata Clara pun kembali menetes.

“ Clara sayang, bunda Clara pasti sebentar lagi akan sembuh.” Ucap bu guru menyakinkan. “Dulu, waktu bunda bu guru sakit, bu guru sedih sekali, sama seperti yang Clara rasakan saat ini. Tapi, bu guru tidak mau menyerah dan terus berdoa untuk kesembuhan bunda bu guru. Setiap hari bu guru selalu membuat rangkaian bunga untuk bunda bu guru, bu guru yakin dengan rangkaian bunga itu, bunda bu guru akan sehat kembali.” Cerita bu guru panjang lebar.

“ Lalu, apakah setelah itu bunda bu guru jadi sehat kembali?” Tanya Clara penasaran. “ Benar Clara, setelah setiap hari bu guru membuat karangan bunga untuk bunda bu guru, tidak berapa lama bunda bu guru sehat kembali.” Cerita bu guru dengan semangat.

“ Benarkah itu bu guru? Kalau begitu pulang sekolah nanti Clara mau buat karangan bunga untuk bunda, biar bunda cepat sembuh.” Ucap Clara dengan semangatnya dan seketika itu kesedihannya pun hilang.

Pulang sekolah Clara langsung pergi ke taman belakang rumahnya, di sana banyak sekali bunga-bunga yang indah dan harum. “Aku yakin, kalau aku bikin karangan bunga  yang banyak, bunda pasti cepat sembuh.” Bisik Clara dalam hati. Saking asyiknya merangkai bunga, Clara tidak sadar kalau ayahnya sudah ada di belakangnya.

“ Clara, sedang apa sayang?” Tanya ayah mendekati Clara. “ Ayah, Clara mau bikin karangan bunga yang cantik untuk bunda, supaya bunda cepat sembuh dan bisa bermain boneka lagi sama Clara.” Jawab Clara dengan semangat. “ Bunda pasti akan cepat sembuh melihat karangan bunga cantikmu ini sayang.” Ucap ayah senang.

Clara dengan semangat meminta ayah mengantarkannya ke rumah sakit, Clara ingin segera meletakkan karangan bunganya di samping tempat tidur bunda dan berharap dengan karangan bunganya itu, bunda akan segera sembuh dan bisa bermain bersama lagi dengan Clara.

Sesampainya di rumah sakit, dengan cepat Clara berlari menuju kamar 202 tempat bunda di rawat, terlihat di sana bunda sedang tertidur pulas. Takut bunda tiba-tiba terbangun, dengan perlahan Clara meletakkan karangan bunga hasil buatan tangannya di samping tempat tidur bunda. Tiba – tiba terdengar sapaan lembut dari tempat tidur bunda “ Hai putri bunga.” sapaan lembut bunda mengagetkan Clara. “ Bunda, Clara buatin bunda karangan bunga yang indah biar bunda cepet sembuh, Clara pengen maen boneka lagi sama bunda. Bunda janji ya bakal cepet sembuh.” Pinta Clara sembari memeluk bunda hangat. “ Terima kasih sayang, iya bunda janji bunda akan cepet sembuh dan main boneka lagi sama Clara, apalagi rangkaian bunga Clara yang cantik ini bikin bunda tambah semangat untuk sembuh.” Ucap bunda membalas pelukan Clara.

Keesokan harinya dokter memperbolehkan bunda untuk pulang ke rumah, Clara sangat senang dan bersemangat membantu ayah dan bunda membereskan barang – barang bunda untuk dibawa ke rumah. Sekarang, Clara sudah tidak sedih lagi, bunda sudah sembuh dan bisa menemani Clara bermain boneka setiap waktu. Clarapun kini setiap hari membuat karangan bunga yang indah untuk bunda, agar bunda tetap sehat dan selalu tersenyum di samping Clara.

Selesai . . .

One thought on “Karangan Bunga untuk Bunda

Leave a comment